Jagnnath menyadari lingkungannya. "Untuk beberapa saat aku pikir akhirku sudah dekat". Bindusara bilang, "aku akan memastikan hal itu tidak akan terjadi, sampai kau memberikan tangan Kaurvaki di tangan anaku". Setiap orang bingung melihat mereka. Bindusara memberitahu semua orang untuk tidak tegang. "Ini hanya sikap yang ramah".
Jagannath menambahkan, "hubungan kami akan berubah besok. Kami pikir untuk memilah segala sesuatu sebelum memasuki fase baru". Semua orang pergi dari sana satu per satu. Dharma tampak sangat tegang. Dia bertanya pada kaurvaki dan Asoka, "apa yang kalian lakukan di sini. Aku sudah bilang jangan melihat satu sama lain. karena itu tidak baik". Devi meminta maaf atas nama mereka. "Itu wajar karena ayah mereka terlibat dalam pertarungan. teriakanmu telah membawa mereka di sini. Mereka hanya datang karena mereka benar-benar peduli".
Devi bertanya pada Kaurvaki tentang apa yang dia lakukan. Kaurvaki mengatakan, "Asoka sudah kesal denganku. dan sekarang, Ibu mengatakan kami melakukan hal yang tidak menguntungkan". Devi mengatakan padanya untuk tidak memikirkan tentang menguntungkan atau tidak menguntungkan. "Apakah kau tahu seberapa keras ia berusaha untuk bertemu denganmu. Semoga kau bisa melihat seberapa keras ia mencoba. Kau merusak segalanya".
Kaurvaki meminta maaf. "Aku tidak tahu mengapa aku takut di saat-saat terakhir". Devi mengatakan, "marah, takut, malu dibenarkan. tetapi kau telah mendorongnya dan menyebutnya salah. Itu tidak benar. kau bisa mengatakan itu biasa. Apakah dia akan melawan keinginanmu jika kau mengatakan begitu". Kaurvaki menerima kesalahannya. "Aku harus berbicara dengannya. Akankan kau menolongku".
Devi mengatakan, "ia tidak bisa hidup tanpa dirimu. kau harus memiliki kesabaran saat ini. Aku yakin dia akan sangat merindukanmu, sebanyak kau merindukannya". Bersabarlah sebentar.
Asoka tidur. Kaurvaki datang ke sana. "Ternyata dia tertidur". kaurvaki menatap manis padanya. Dia membuka penutup kepalanya dan duduk di dekatnya. Dia ciuman kening Asoka. Asoka tersenyum dalam tidurnya. Karvaki memikirkan waktu ketika mereka hendak berciuman. Dia membungkuk lebih dekat untuk mencium Asoka. Dia tampak malu-malu. "rasa bersalahku berakhir sekarang". Dia berbalik untuk pergi. tapi Asoka memegang tangannya. "Apa yang kamu lakukan disini".
Lasendra mengikuti Dharma. "Jika ia mengatakan pada Devi bahwa dia tidak ingin Asoka dan Kaurvaki menikah, maka semuanya akan selesai".
Asoka menarik Kaurvaki kepadanya. Kaurvaki bilang, "aku datang untuk meminta maaf". Asoka bilang, "kau meminta maaf, tapi kau tidak bertanya apakah aku memaafkanmu atau tidak". mereka saling memandang romantis. Asoka balik menciumnya.
Devi bertanya pada Dharma apa hal yang sangat mengganggunya. Dharma mengatakan, "itu adalah tentang Asoka dan Kaurvaki". Lasendra mengintip dari luar.
Kaurvaki bangun dan tampak malu- malu. Sebuah pot terjatuh. Dharma dan Devi mendengar suara dan bergegas keluar. Asoka menempatkan pot kembali tempatnya, dan memeluk Kaurvaki. Dia memakiakan kaurvaki penutup kepala. Dharma dan Devi datang saat itu. Asoka kaget. Kaurvaki mengatakan, "Asoka kesal. Aku hanya datang untuk meminta maaf. Dia memegang telinganya di depan Dharma dan pergi".
Asoka menimpali Kaurvaki. Dharma mengingatkan, "Kalian tidak boleh bertemu sebelum menikah". Devi mengatakan padanya untuk membiarkannya. "Tidak akan ada yang salah. Aku di sini untuk memperbaiki, jika ada yang tidak beres". Dia mengajak Dharma keluar dengannya.
Asoka melihat Lasendra di kamarnya. "Apa yang kau lakukan disini". Lasendra duduk di tempat tidur dengan santai. Asoka mengatakan padanya untuk pergi dari sini. "Jika seseorang melihatmu, maka itu tidak akan baik". Dia tersenyum. "Aku datang untuk mengingatkanmu tentang janjimu. Kau tidak melakukan apa-apa pada Siamak dan Sushima. bahkan setelah perjanjian kita. Aku sudah bilang mereka mencuri perbendaharaan kerajaan. "Aku masih melakukan pekerjaanku. tetapi kau melupakannya karena pernikahanmu".
Asoka mengatakan pada Lasendra, "kau tidak harus mengingatkanku tentang janjiku. Aku sudah membuat rencana. Ayah kali ini mendukungku. Dia mungkin telah mengumumkan Sushima sebagai putra Mahkota Magada. dan Siamak sebagai penguasaTakshshila. tapi itu hanya untuk menenangkan mereka. Aku akan membunuh mereka setelah pernikahan. Mereka akan harus membayar karena membunuh Guruku. dan karena menghina ibuku.
Saudara ini akan membunuh saudara-saudaranya sendiri. Ini akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah, ketika seorang saudara akan membunuh saudara-saudaranya sendiri. Aku akan membangun persatuan India setelah menjadi Raja dari Magada. sehingga aku bisa memberikan keadaan yang aman untuk India".
Charumitra tertegun mendengar semua ini. Dia mencoba untuk melihat siapa yang diajak bicara oleh Asoka, tapi tidak bisa. Charumitra menabrak sesuatu ketika hendak melihat ke dalam. Hal itu membuat Asoka sadar kalau ada orang di luar. Asoka pergi keluar untuk memeriksa tetapi tidak menemukan siapa pun di koridor. Dia kembali ke kamarnya tapi Lasendra juga sudah pergi. "Aku harus lebih waspada sekarang. Sushima dan sekutu-sekutunya tidak boleh tahu masa depan mereka sampai pernikahan ini terjadi".
Sushima marah bersumpah untuk membakar Bindusara. "Aku tidak akan membiarkannya". Charumitra mencoba untuk menghentikannya, tetapi sia-sia.
Charumitra menamparnya. "Aku ingin melihat dia mati, lebih dari dirimu. Dia adalah suamiku, tapi aku tidak pernah mendapatkan cinta seorang suami dari dia. Aku ibu dari putra sulungnya. namun aku tidak mendapatkan rasa hormat saya pantas. Aku menunggu waktu yang tepat. Kita tahu yang sebenarnya sekarang. Kita harus menyembunyikan ini dari Raja".
Siamak melihat Bindusara di pintu. Semua orang diam. Bindusara bertanya pada mereka, mengapa kalian diam setelah aku datang". Mahamatya mengatakan, "kami hanya datang untuk mendoakan Sushima, karena ini adalah malam terakhirnya sebagai bujangan".
Bindusara berbalik pada Sushima. "Aku ingin melihatmu berpakaian seperti laki-laki. dan kemudian mengambil tanggung jawab Magada". Dia memberi hiasan leluhur untuk Sushima pakai besok. Sushima tersenyum ketus dan memeluknya. serta mengucapkan terima kasih, karena telah melakukan begitu banyak untuk dia. Bindusara terkejut dengan perilaku Sushima. tapi tidak mengatakan apa-apa. Bindusara pergi.
Siamak mengatakan pada Sushima untuk berhati-hati. "Kita harus membuat rencana ke depan dengan sangat hati-hati". Sushima menyarankan dia untuk mengurus urusannya sendiri. "Akan lebih baik jika kau menyelamatkan diri dan pergi dari sini". Siamak berkata, "Ayah benar. Kita tidak boleh percaya pada orang India".
Mahamatya bingung, tapi Sushima memberitahu dia untuk mengumpulkan para tentara mereka. "Aku akan menyerang pada Magada dengan tentaraku setelah aku menikahi Chanda". Sushima berkata pada Charumitra, "Aku tenang karena kau. tapi aku tidak tahan lagi. Aku tidak bisa melihat Asoka menang. menikahi Kaurvaki atau impiannya menjadi kenyataan. Lakukan sesuatu". Dia setuju. "Aku akan melakukan apapun bahkan jika saya harus membuat pengorbanan besar untuk itu".
Keesokan paginya. semua orang datang ke istana untuk menyaksikan pernikahan. Chanda terlihat sangat cantik dalam gaun pengantin. Ibunya menjelaskan ritual keluarga mereka kepadanya.
Cuaca berubah drastis. Langit tiba-tiba gelap. Guru mengatakan, "sekarang hanya akan ada kehancuran. Ini adalah tanda-tandanya. Sekarang tidak ada yang dapat menghentikan bumi ini dari memerah dengan darah"
Lihat juga:
Episode sebelumnya : Sinopsis Ashoka Samrat 23 agustus 2016 Episode 410
Episode selanjutnya : Sinopsis Ashoka Samrat 25 agustus 2016 Episode 412
Video chakravartin ashoka samrat episode 24 agustus 2016
Belum ada tanggapan untuk "Sinopsis Ashoka Samrat Terbaru 24 Agustus 2016 Episode 411 color TV"
Posting Komentar