Vit sedang bersama Devi. "Aku mohon bangunlah. Bagaimana kau bisa tinggalkan aku sendirian. Kau berjanji akan membantuku dalam menyatukan Bhaiya dengan Kaurvaki. Tolong bangun sebelumterlambat". Devi merintih kesakitan.
Ritual pernikahan Sushima dan Chanda sedang terjadi. Kaurvaki mulai batuk. Asoka dan semua orang pergi ke sisinya. Sushima dan Chanda saling memasangkan kalung bunga. Charumitra bertanya-tanya, "di mana Dharma. Dia akan melihat dunianya berantakan jika dia ada di sini".
Acarya Radagupta meminta Dharma untuk bergegas. Kaurvaki merasa tidak sehat.
Asoka berkata pada Kaurvaki, "ini bukan waktu yang tepat untuk menggodaku". Dia secara tidak sengaja memegang ke kalung Siwa yang dipakai Asoka. Hal itu membuat Kaurvaki merasa lebih baik. Dharma datang ke sana. Dia lega melihat Kaurvaki baik-baik saja.
Pernikahan Sushima dan Chanda sudah selesai. Mereka meminta restu pada orang tua mereka. Sekarang giliran Asoka. Pendeta meminta dia untuk datang ke altar dengan orang tuanya. Acarya Radagupta juga meminta Asoka datang. "Kaurvaki baik-baik saja sekarang". Asoka mengangguk . Dia bertanya tentang Vit. Dharma mengatakan kepada mereka, "Dia sedang bersama dengan Devi".
Kaurvaki mengatakan, "dia seharusnya berada di sini denganku". Bindusara mengatakan, "mereka pasti sedang menyiapkan sesuatu. Jangan khawatir, mereka akan berada di sini pada waktunya". Dharma mengatakan pada Asoka, "aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu". Asoka mengatakan, "katakanlah". tapi Dhrama ragu-ragu.
Jagannath datang ke kamar Devi.
Dharma tidak dapat mengatakan apa-apa. Dia menempatkan kala teeka di belakang telinga anaknya. "Aku takut kebahagiaanmu bisa rusak. Sebagai seorang ibu, aku ingin pernikahan ini terjadi, karena akan memberikanmu kekuatan untuk menghadapi setiap rintangan, dan membangun persatuan India". Asoka mengangguk . "Aku memiliki restumu". Kaurvaki berjalan dengan ibunya.
Jagannath berkata pada vit, "akan lebih baik kalau kau menjaga keluargamu. kau, Ibumu, orang tuamu harus melakukan ini setelah pernikahan ini". Dia mengatakan Vit tentang perjanjiannya dengan Bindusara. "Istriku mengatakan kalau aku harus membuat kalian semua terkunci dalam satu penjara. Itu akan terjadi. Aku akan memerintah di atas takhta Magada. dan Kalian semua akan menjadi pelayanku".
Sushima mengatakan pada Charumitra, "Kau mengecewakan aku lagi. (sepertinya karena Kaurvaki masih hidup). Charumitra berkata, "Tenangkan kemarahanmu, atau kau akan menyesal. Jangan bereaksi atau Raja akan meragukan kita atas apa pun yang terjadi". Asoka dan Kaurvaki duduk tempat upacara. Asoka bertanya tentang Jagannath. Kewalnath memberitahunya untuk tidak berpikir apa-apa. Jika dia tidak mendukung pernikahan ini, maka dia tidak akan membiarkanmu sampai di sini".
Vit tidak percaya pada Jagannath. Tapi Jaganath mengatakan, "Tanyakan saja pada Ayahmu. Dia tidak akan mampu berbohong di depan semua orang saat ini. Sudah mengalir dalam darahmu menjadi pelayan. Ibumu adalah seorang peayan Raja Bindusara. dan saudaramu adalah putra Pelayan. Kau juga akan berakhir dengan cara yang sama". Vit memikirkan perintah ibunya. Dia meninggalkan Devi dalam perawatan Jagannath. Jagannath tersenyum nyengir. "pernikahan ini tidak akan terjadi sekarang".
Pendeta meminta Dharma melakukan ritual untuk Asoka dan Kaurvaki. Dharma ingat kata-kata Guru itu, dan bagaimana ia telah meminta Devi untuk menjadi istri Asoka tapi dia malah minum racun. Dia melakukan ritual untuk Asoka dan Kaurvaki dengan berat hati. Saat itu Vit datang berlari dan berteriak. Dia meminta kakaknya untuk berhenti. "Jangan menikah atau kita semua akan menjadi pelayannya ayah Kaurvaki".
Semua orang terkejut dan bingung. Asoka dan Kaurvaki berdiri. Asoka berjalan menghampiri Vit. karena itu gathbandhan atau selendang yang mengikat kedua mempelai nya lepas. Kaurvaki terlihat tegang. Jagannath datang. "Vit melakukan apa yang aku inginkan". Asoka bertanya pada saudaranya, "apa yang kau katakan. Siapa yang mengatakan itu". Vit menyebut nama Jagannath.
Bindusara mengatakan pada Jagannath, "kau telah melakukan kesalahan. kau memanfaatkan anak-anak untuk memenuhi niat jahatmu. Kau memafaatkan anaku". Asoka bertanya pada Jagannath, "bagaimana ia bahkan bisa memikirkan ini. tanah air kami adalah jiwa kami. Kami tidak melakukan kesepakatan apapun tentang hal itu". Jagannath menjawab, "itu mungkin terjadi denganmu, tapi tidak dengan ayahmu". Bindusara marah dan memperingatkan dia untuk menarik kata-katanya. "Kau juga merusak hidup anaku. Dia mengambil pedangnya, tapi Dharma menghentikannya.
Jagannath berkata, " apakah kau tidak bisa menghadapi kenyataan". Asoka mengingatkannya kalau dia sedang berada di di Magada. Kau berdiri di depan raja Magada. Kami tidak akan menerimanya. Kau tidak akan hidup jika kau berada di tempat lain. silahkan berkata dengan bijaksana". Jagannath tidak peduli. "Bahkan jika aku mati hari ini, aku akan menunjukkan kebenaran keluarga ini untuk putriku sebelum meninggal. Mengapa kau menunjuk jari padaku. Jangan lupa tiga jari menunjuk kembali padamu ketika kau menunjuk satu jari padaku".
Dia menunjukkan surat perjanjian yang ditandatangani oleh Bindusara pada Asoka. "Tanyakan pada Ibumu. Dia juga ada di sana. Dia tidak mengatakan tidak untuk itu". Asoka melihat pada orang tuanya. "Apakah benar bahwa Anda mempertaruhkan Magada untuk kebahagiaanku". Bindusara diam dan tampak bingung. "Aku pikir setelah pernikahan terjadi, maka aku akan". Jagannath bertanya kepadanya tentang rencananya mencuri putrinya. Asoka mengulangi pertanyaannya kepada ayahnya.
Bindusara mengatakan "ya". Itu membuat semua orang kaget dan bingung. Asoka berbalik pada ibunya. "Kau tahu segalanya sehingga kau tegang. Aku terus bertanya, namun kau tidak mengatakan apa-apa". Dharma bilang, "aku ingin tapi". Asoka mengatakan, "Tidakah kau tahu, tidak ada yang lebih besar dari tanah bagiku. Aku bisa melakukan apapun untuk ibu dan ibu pertiwi".
Kaurvaki bertanya pada ayahnya, "bagaimana kau bisa melakukan ini. Tidakah kau berpikir sebelum merusak kebahagiaan putrimu".
Asoka mengatakan, "Ini tidak antara anak perempuan dan ayah lagi sekarang. Tidak ada penguasa berhak merusak kehidupan banyak orang untuk urusan pribadinya. Ayahmu pasti lupa, tapi aku belum. Aku tidak bisa mengambil risiko begitu banyak untuk keegoisanku sendiri. Ibu pertiwi, Guruku mengorbankan hidupnya. yang nenek moyangku membuat begitu banyak pengorbanan untuk tanah air kami. I tidak akan mundur, bahkan hanya satu detik, jika aku harus mengorbankan cintaku untuk tanah airku. Pernikahan ini tidak akan terjadi. Tidak akan pernah terjadi".
Semua orang tertegun. Dia melempar sorbannya. sekutunya terkejut sedangkan musuh-musuhnya sangat senang.
Lihat juga:
Episode sebelumnya : Sinopsis Ashoka Samrat 26 agustus 2016 Episode 413
Episode selanjutnya : Sinopsis Ashoka Samrat 30 agustus 2016 Episode 415
Video chakravartin ashoka samrat episode 29 agustus 2016
Belum ada tanggapan untuk "Sinopsis Ashoka Samrat Terbaru 29 Agustus 2016 Episode 414 color TV"
Posting Komentar