Sinopsis Ashoka Samrat Terbaru 20 Juli 2016 Episode 385 color TV

Asoka mengatakan "Aku ingin kau meninggalkan Patliputra dan pergi ke rumahmu. Buat pertemuan ini sebagai pertemuan terakhir kita. Lupakan aku dan tujuanmu. Berjanjilah kau akan setuju". Kaurvaki menangis. Asoka mengulurkan tangannya (tanda setuju untuk berjanji). Akhirnya Kaurvaki memegang tangannya dengan berat hati. Mereka berdua terus berpandangan. Semua kenangan masa kecil berkedip di depan mata mereka. Asoka menyeka air mata di wajahnya. Sebuah alunan merdu dimainkan. Mereka menyandarkan kepala mereka masing-masing karena merasa terharu dan sedih.

Asoka menyadari posisi mereka. Ia melangkah mundur dan melihat tangan mereka. Kaurvaki menatapnya dengan perasaan memohon. tetapi Asoka melepaskan tangannya, dan pergi dari ruangan itu. Kaurvaki merasa terluka.


Devi bergegas ke arah Kaurvaki, "Apa yang Asoka katakan". Kaurvaki berkata, "Dia mengakuiku. Dia tahu siapa aku". Devi bertanya, "Apakah ia mengatakannya sendiri". Kaurvaki menjawab. "Itu tidak diperlukan. Aku tahu Asokaku berbicara kepada cintanya, Kaurvakinya hari ini. Dia tahu itu". Devi berpikir, "Asoka tidak ingin menunjukkan itu". Dia bertanya pada Kaurvaki, "Bagaimana kau begitu yakin" . Kaurvaki mengatakan, "Asokaku bisa meminta apa yang ia minta hari ini, hanya karena dia tahu bahwa aku adalah cintanya, Kaurvakinya, atau dia tidak akan memikirkan haknya padaku".

Devi bingung, "Kau harus senang jika dia mengakuimu. Apa yang Asoka katakan kepadamu". Kaurvaki bilang, "Aku tidak tahu apakah itu baik atau buruk. Duniaku meminta duniaku saat ini, dengan membuatku bersumpah demi cintaku". Dia mulai mengemasi barang-barangnya. Devi bertanya, "Apa yang kau lakukan". Kaurvaki memberitahu, "Asoka telah memintaku untuk pergi dari sini". Devi bergegas ke Dharma. Dia hendak mengatakan Kaurvaki tetapi akhirnya mengatakan Padmawati. Dharma prihatin. Devi membawa Dharma bersamanya.

Asoka dan Acarya Radagupta membahas tentang Virat. Asoka berencana pergi ke sumur tua untuk mencari beberapa petunjuk tentang Virat. Dia pergi. Kaurvaki berdiri tertegun di kamarnya saat ia melihat Asoka meninggalkan istana. Dia berpikir tentang bagaimana Asoka menyelamatkannya saat jatuh di jurang dan merawatnya. Dharma datang ke sana. Devi mengatakan "Kau akan pergi". Kaurvaki menatapnya heran. Dharma mengatakan, "Kau tidak perlu pergi ke mana pun. Kau hanya akan tinggal di istana ini saja". Kaurvaki bertanya ,"Apakah Anda tahu bahwa aku mencintai anakmu". Dharma mengangguk, "Aku ingin kau menjadi istri dari anakku. Aku tahu, bahkan kompetisi itu belum dimulai. Kau adalah gadis terbaik yang cocok untuk anakku". Kaurvaki berusaha izin untuk menanyakan sesuatu padanya. Dharma mengangguk.

Kaurvaki bertanya, "Apa yang akan Anda lakukan jika Samrat meminta Anda untuk melakukan sesuatu". Dharma menjawab, "Setiap kata akan menjadi rangka bagiku". Kaurvaki mengatakan, "Orang yang aku terima sebagai suamiku, semuanya untukku, dia ingin aku pergi dari sini. Anda tidak akan ingat rasa sakit, ketika orang yang Anda cintai lebih dari diri Anda sendiri meminta Anda untuk melakukan sesuatu. Anda memberikan segalanya untuk cinta Anda. Aku telah membuat janji". Kaurvaki mengambil barang-barangnya dan mulai pergi.  Dharma berteriak padanya, "Berhenti disana Kaurvaki". Devi dan Kaurvaki tertegun.

Kaurvaki terkejut dan menjatuhkan peti yang berisi barang-barangnya. Kaurvaki dan Dharma melihat satu sama lain. Dharma membuka tangannya dan Kaurvaki bergegas memeluknya. Kaurvaki terkejut, "Anda mengenaliku. Sejak kapan dan bagaimana Anda tahu". Dharma menjawab, "Seorang ibu bisa membaca mata dari anak-anaknya. Aku telah melihat itu di matanya. Aku telah melihat betapa berartinya dirimu baginya".

Devi mengatakan, "Sekarang hanya bibi yang dapat menghentikannya. Dia seperti Chandmu. Dia setuju untuk pergi karena perkataan Asoka". Dharma mengiyakan, "Kau mengambil keputusan dalam kemarahan. Kau tidak harus disalahkan untuk itu. Aku akan mengatur segalanya".Kaurvaki beralasan, "Aku telah membuat janji pada Asoka. Aku tidak bisa menghancurkannya". Dharma mengatakan, "Aku bisa membebaskanmu dari janji ini. Aku ibunya. Aku ingin kau bersama Asoka untuk alasan yang sama. Ia memintamu untuk meninggalkan dia. Dia akan membutuhkamu untuk memenuhi impiannya. Dia tidak bisa melihatnya, tapi aku bisa. Kau akan berdiri kuat sebagai perisai dalam pertarungannya". Mereka berpelukan lagi. Devi bergabung dengan mereka juga, saat Dharma mengisyaratkannya.


Siamak sedang mengemasi barang-barang Helena. "Dia (Helena) sudah tua, tapi dia ingin diperlakukan seperti anggota kerajaan dimana pun dia akan tinggal. Aku akan memindahkannya ke gua segera". Vit bertanya tentang barang-barang. Siamak mengatakan, "Bagaimana itu penting bagimu". Vit jatuh karena Siamak berjalan keluar bertabrakan dengannya. Sushima mengintip ke dalam ruangan Kaurvaki. Devi dan Kaurvaki melepaskan pelukan mereka. Dharma mengatakan, "Biarkan Asoka datang kembali. Aku akan mengatur segalanya dengan benar. Jangan khawatir".

Devi dan Dharma pergi dari sana. Kaurvaki berpikir, "Tidak ada yang bisa memisahkannya dariku sekarang". Charumitra meminta Sushima untuk tidak membuang-buang waktu pada orang-orang yang tidak berguna. "Aku ingin kau fokus pada Chanda". Sushima mengatakan, "Itu akan ditentukan nanti, siapa yang akan aku nikahi. Dan Padmawati akan menemui nasibnya hari ini". Charumitra berpikir, "Itu akan menjadi masalah, jika Sushima membahayakan Padmavati". Sushima masuk ke dalam ruangan Kaurvaki, "Apakah itu tidak mengganggumu ketika kau memilih untuk melakukan hal ini". Kaurvaki bingung.

Sushima mengatakan, "Aku berbicara tentang perasaanku. Kau telah bermain dengannya. Aku hanya mendengar kau mengatakan bahwa tidak ada yang bisa memisahkanmu dari Asoka. Mengapa kau membuatku merasa jika kau mencintai Asoka. Aku telah banyak mengasihimu. Aku sangat mencintaimu. Mengapa kau membangun perasaan tersembunyi di dalam diriku". Dia berjalan mengelilinginya sambil berbicara dengannya. "Aku jatuh cinta kepadamu. Kau mungkin tidak menyadari itu tetapi di hari kau menyentuhku, hatiku telah merajut mimpi-mimpi. Sekarang aku sudah tahu bahwa itu adalah rencanamu. Mengapa kau melakukan ini kepadaku".

Kaurvaki melangkah mundur, "Itu tidak disengaja. Aku meminta maaf kepadamu. Aku tidak tahu jika kau akan merasakan ini kepadaku". Sushima menolak. "Permintaan maafmu tidak akan mengakhiri masalah ini". Kaurvaki mencoba untuk pergi tapi Sushima menghalang jalannya. "Kau telah membuat kesalahan dan kau akan dihukum. Ini akan menjadi hukuman termanis yang akan memuaskan rasa lapar dari tubuhku dan tubuhmu". Kaurvaki mendorongnya. "Jadi ini adalah wajah asli dari perasaanmu. Ini bukan cinta tapi nafsu. Aku pernah mendengar tentang kejahatanmu, tetapi aku telah melihatnya hari ini dengan mataku sendiri". Dengan marah, Sushima berteriak "Padmawati".

Kaurvaki memperingatkan dia untuk menjaga batasannya. "Tidak ada wanita yang ingin menikah denganmu". Sushima mencoba untuk menyerang, tapi Kaurvaki menyakitinya dengan pisau yang disimpan di dalam keranjang buah. Sushima memegang lengannya kesakitan dan kaget. Kaurvaki memperngatinya. "Pikirkan konsekuensi dari nafsumu jika kau menganggapku seorang wanita yang tak berdaya. Dewi Durga hanya mengakhiri setan". Sushima akan bereaksi ketika Bindusara datang setelah mendengar kebisingan. "Apa yang sedang terjadi disini". Sushima mengarang sebuah cerita.

Kaurvaki bilang, "Aku ingin sendirian untuk beberapa waktu". Sushima dan Bindusara pergi. Sushima memperingatkan Kaurvaki. "Aku tidak akan membiarkanmu menjadi milik Asoka, jika kau tidak bisa menjadi milikku". Dia akhirnya berjalan keluar dari ruangan. Charumitra menemui Chanda "Sushima terluka. Apakah kau memiliki beberapa obat". Chanda prihatin, "Aku akan mengambilnya". Charumitra tersenyum. Chanda datang ke kamar Sushima dan mengobati lukanya bahkan ketika Sushima menentangnya. Chanda benar-benar khawatir padanya.

Sushima melihat ke arah lain dan berpikir tentang rasa sakit, tetapi Chanda dengan manis meniup lukanya untuk meringankan rasa sakit. Charumitra tersenyum. Sushima terus mencuri pandang padanya. Chanda membalut lukanya setelah menerapkan obat. Sushima berterima kasih. Chanda pergi dari ruangan. Charumitra melihat luka Sushima. "Kau membutuhkan wanita seperti dia, yang dapat menyembuhkan luka dan tidak menyakitimu". Sushima bersikeras untuk menghukum Padmawati dengan memberikan mayatnya Asoka.

Bindusara mengobati luka Vit. Vit dengan santai menolak itu. "Aku sengaja bertabrakan dengan kak Siamak . Dia membawa tas penuh dengan saree dan hal-hal yang berhubungan dengan wanita. Aku bertanya kepadanya tentang hal itu tapi dia tidak mau memberitahu". Bindusara kecewa dengan sikap Siamak. Mahamatya mencoba menenangkan dia tapi sia-sia. Bindusara pergi untuk mempertanyakan itu pada Siamak. Mahamatya berpikir. "Jika Samrat mengikuti Siamak maka dia akan mengetahui bahwa Rajmata masih sangat hidup".

Asoka sampai di sumur tua yang besar dan kosong. Dia berpikir tentang Virat dan ketidaksukaannya pada Rajvanshi. Dia tampaknya berlindung di sekitar sumur tua ini. Tidak ada yang bisa mendekati itu. Beberapa orang menyebutnya pintu neraka. sementara beberapa orang menyebutnya kematian mereka. Asoka melempar batu besar ke dalam sumur. Kilas balik menunjukkan Asoka membahas titik yang sama dengan Acarya Radagupta. "Siapa pun yang masuk ke dalam tidak akan pernah kembali".

Mereka mengirim seorang prajurit dengan tali untuk memeriksa hal yang sama. Tali turun 100 kaki tapi tidak mendapatkan tanda. Tali dipotong pada saat mereka menariknya ke atas. Mereka memutuskan untuk tidak mencari tahu tentang kebenaran ini dengan baik. Kilas balik berakhir.

Asoka ingin mencari tahu kebenaran dari sumur tua, bahkan jika itu berarti ia harus melompat ke dalamnya. "Aku tidak punya pilihan lain. Jai Janani". Dia melompat ke dalam sumur.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Sinopsis Ashoka Samrat Terbaru 20 Juli 2016 Episode 385 color TV"

Posting Komentar