Sinopsis Ashoka Samrat Terbaru 18 Juli 2016 Episode 383 color TV

Helena berharap dia bisa tidur nyenyak. Dia terganggu oleh suara mainan Vit. mainan Vit mencapai ruangan itu. Vit berhenti. "Sepertinya ruangan ini milik kak Sushima. Tapi tampaknya dia tidak ada di sini". Helena mengintip di Vit dari balik tirai. "Jika dia melihat saya". Dia bersembunyi pada saat Vit berjalan melewati tirai sambil mencari mainannya. Helena menutup mulut, dan duduk di belakang sebuah vas raksasa untuk menyembunyikan dirinya.

Vit menemukan mainannya, tapi kemudian ia mendengar suara gelang kaki Helena. Dia melihat bayangan di balik tirai, serta melihat kaki dengan kuku-kuku yang panjang. Dia berhenti. kata-kata Mahamatya ini bergema di kepalanya. Dia berteriak dengan keras, "hantu".
Bindusara dan Dharma datang ke sana. Semua anggota keluarga lainnya datang juga. Asoka meminta saudaranya untuk membuka matanya. "Kami semua sudah di sini. Tidak ada siapa-siapa". Bindusara bertanya pada Vit. "mengapa kau terlihat begitu ketakutan. Apa yang terjadi".


Vit berbicara tentang hantu di balik tirai. Sushima bertanya-tanya, "di mana Ibu Suri". Bindusara meminta anaknya untuk ikut dengannya. Vit takut, tapi Bindusara meyakinkannya tidak akan terjadi apa-apa padanya. Mereka berdua melihat di balik tirai. Bindusara meyakinkan Vit, kalau tidak ada yang namanya hantu. Vit menegaskan, "aku melihat hantu seorang wanita tua. Kakinya benar-benar putih seperti kita". Asoka bertanya padanya, "apakah kau melihat sesuatu yang lainnya juga".

Sushima bertanya pada Vit. "Apa yang kau lakukan di kamarku. Apa motivasimu datang ke sini". Bindusara menegur Sushima karena berbicara dengan adiknya seperti ini. "Dia sudah takut. Mengapa kau mengganggunya lagi". Vit menjelaskan, "Aku sedang bermain, dan mainanku masuk ke kamar kak Sushima. Anda percaya padaku, kan". Bindusara mengangguk. "Kau putra Dharma. Kau tidak pernah bisa berbohong". Asoka menunjukkan, "mungkin ada orang asing. Kita harus memeriksa semua kamar". Bindusara setuju dengan dia. "Pergi dan cari dia". Asoka pergi.

Bindusara meminta semua orang untuk beristirahat karena sudah malam. Dia pergi dengan Dharma dan Vit. Semua orang pergi kecuali Mahamatya, Sushima dan Siamak. Mereka mencari Ibu Suri  tapi sia-sia. Sushima mengatakan, "Untung saja Vit tidak melihat mereka". Siamak marah dengan keputusannya membawa Ibu Suri ke sini. Sushima meyakinkan, "semua orang akan mendapatkan lebih dari ini. Mereka akan berpikir bahwa ini adalah ilusi anak-anak". Kedua saudara itu berdebat tentang masalah ini. Sushima mengatakan pada Siamak. "Kau seharusnya mengkhawatirkan Ibu Suri sekarang. Setiap orang waspada sekarang. Jika dia tertangkap, maka hasilnya akan sangat menakutkan". Mahamatya menunjukkan, "Kita harus  pergi ke arah yang berbeda untuk mencari Ibu Suri".

Helena berjalan di koridor. Nayak mengirimkan tentara di arah yang berbeda, untuk mencari segala jenis penipu. Helena langkah keluar dari tempat persembunyiannya. Asoka datang dari arah berlawanan. Sehingga Helena berdiri di balik pilar. Asoka mendengar suara gelang kaki saat ia bergerak. Dia berbalik, tetapi tidak menemukan apapun.

Sushima mencari Helena. Asoka memberitahunya, "kau mencari penipu dengan cemas. Ketika aku berbicara tentang ide ini, sepertinya dia tidak berminat. Sushima. Aku memiliki tanggung jawab atas urusan internal. jadi aku yang akan mencari penipu tersebut. Jangan begitu penasaran". Siamak menambahkan, "penipu itu ditemukan di kamar Sushima. Ini adalah tanggung jawab kita semua, karena hal itu berkaitan dengan Magada". Asoka bertanya-tanya "bagaimana tiba-tiba kau begitu khawatir tentang Magada. Ditambah, kenapa kau mengambil sisi Sushima hari ini. O iya, ingat. Aku akan mengawasi kalian berdua". Dia pergi. Sushima dan Siamak melanjutkan pencarian mereka.

Bindusara mengantarkan Vit pada Dharma. Charu berpikir untuk pergi pada Bindusarasara."Aku akan pergi  ke kamar Raja sekarang. Aku akan berdandan dulu". Dia menyuruh Nayak dan pasukannya pergi saat mereka menuju ke kamarnya. Charu duduk untuk bersiap-siap. Helena berada di ruangan yang sama. Sebuah cermin rusak, dimana refleksi Helena terlihat. Charu menjerit melihatnya.

Semua anak-anak mendengar jeritan dan bergegas ke kamarnya. Helena mengatakan pada Charu. "tenanglah. Ini aku". Vit, Dharma, Bindusara dan Mahamatya juga datang ke kamar Charu. Vit bertanya pada Charu, "Apakan dia juga melihat hantu". Charu mengatakan, "ya". Asoka meminta rinciannya. Bindusara tidak menerima hal itu. "Vit adalah anak-anak. Bagaimana kau bisa percaya pada hantu.

Vit mengatakan "Badi Ma kuat. Mengapa dia menakut-nakuti seseorang ketika ia sendiri begitu menakutkan". Nayak menyembunyikan senyumnya. Vit mendeskripsikan hantu yang dilihatnya. Bindusara memberitahu dia dan menentangnya. "Hal ini dapat menakut-nakuti para tamu di istana. Apakah kau akan menyukainya". Asoka mengatakan, " ayah benar. Tidak ada hantu di sini. Aku akan menemukannya jika ada". Vit meminta ayahnya untuk tidur dengannya malam ini. Bintu setuju. Semua orang pergi. Sushima bertanya-tanya tentang Ibu Suri.

Para putri ketakutan mendengar hantu. Anindini berharap dia tidak harus benar-benar menghadapi hantu, untuk mendapatkan Asoka. Kaurvaki yakin kalau ada beberapa rahasia. "Hal ini tidak mungkin hantu. Apakah kehidupan Asoka dalam bahaya. Aku harus mencari tahu". Devi memberikan saran. "beristirahat dulu. Semua orang sudah mencarinya. Dia akan segera ditemukan".

Helena berada di koridor. "Aku tahu setiap sudut istana. Aku harus bersembunyi untuk menjaga rahasia Gondna dari Asoka. Aku tidak akan membiarkan dia menangkapku". Dia bersembunyi dari Nayak yang kebetulan lewat  bersama dengan pasukannya. Bindusara dan Dharma pergi ke arah yang sama dengan Helena. Helena bersembunyi di lemari, di kamar Bindusara. Dharma bertanya pada Bindusara. "mengapa anda terlihat begitu bermasalah". Dia membantah. "Aku teringat kata-kata Mahamatya beberapa jam yang lalu. dia berbicara tentang hantu Ibu Suri. Aku bingung memikirkan hal itu. Aku tidak takut. Saya hanya berpikir. Pergilah ke Vit. Aku akan ke sana segera". Dharma pergi.

Penerangan diya padam karena angin dan cuaca buruk. Bindusara merasakan kehadiran seseorang di almarinya. Dia mengeluarkan pedangnya. penasaran siapa yang ada di dalamnya. Dia membuka lemari dan terkejut melihat Helena. Dia melangkah mundur dan shock. pedangnya terjatuh. Dia memegang dadanya kesakitan. laly ia jatuh pingsan di lantai.

Keesokan paginya, Vaid memberitahu semua anggota keluarga tentang Raja jatuh pingsan. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan sekarang". Asoka ingin tahu, "bagaimana hal itu terjadi". Dharma mengatakan, "Vaid ji mengatakan Ia melihat sesuatu, karena itu dia jatuh pingsan". Asoka menolak untuk percaya bahwa ayahnya percaya pada hantu. Mahamatya mengulangi teori hantu. Bindusara menyebutnya lebih dari sekedar kebetulan. Sushima bertanya,"apakah ayah merasa ragu". Bindusara berbicara tentang semua kebetulan sejak Mahamatya berbicara tentang Ibu Suri. Sushima dan Siamak memeriksa ideologi ayahnya pada hantu dengan menghadirkan argumen kontra.

Bindusara mengatakan, "Ini Aneh, bahwa aku melihat hantu Ibu Suri di hari aku menolak untuk melakukan puja untuk hantunya. Aku tidak akan melakukan puja untuk pengkhianat, tapi aku akan melakukannya untuk membebaskan rumah ini dari hantu. Kita akan berdoa bagi perdamaian kita semua. Sushima benar-benar puas dengan idenya menyembunyikan Ibu Suri di istana.

Flashback menunjukkan Ibu Suri bersumpah untuk mengirim Asoka ke pataal loka, karena ia memberikan begitu banyak masalah di usianya ini. Flashback berakhir. Bindusara mengatakan pada mahamatya untuk membuat persiapan puja. Seseorang membawa pesan pada Bindusara. Sushima berpikir, "rencananyaku berjalan dengan baik. Tidak ada yang bisa menyelamatkan Ahsoka sekarang".

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Sinopsis Ashoka Samrat Terbaru 18 Juli 2016 Episode 383 color TV"

Posting Komentar