Sinopsis Ashoka Samrat Terbaru 13 Juli 2016 Episode 380

Di ruangan Kaurvaki. Asoka meminta maaf kepada Kaurvaki yang masih pingsan. "Aku telah banyak menyakitimu, dan kau telah melalui begitu banyak.Maafkan Asokamu". Devi kaget. "Kau sudah tahu bahwa dia adalah Kaurvaki. Ya atau tidak". Asoka mengakui itu. "Aku tidak menyadari rasa sakitnya, perjuangannya, tapi tidak dari cintanya". Dia membaringkan Kaurvaki lagi. "Aku tahu dia adalah Kaurvaki yang aku cintai, yang selalu aku cintai. Aku juga telah menunggu selama beberapa tahun demi untuk melihatnya. Aku juga memiliki semangat / kekhawatiran yang sama seperti dia".


Devi bertanya. "Lalu mengapa kau berpura-pura tidak bersalah, dan bertingkah seperti orang asing kepadanya. Dia telah merindukanmu selama bertahun-tahun. Tapi sayangnya, dia tidak sedang sadar di saat kau akhirnya memanggil namanya. Apa yang telah dia lakukan kepadamu. Aku ingin jawaban hari ini. Jangan diam. Apa yang menahanmu kembali dari cintamu. Apa yang mengubahmu menjadi sebuah batu. Kaurvakimu merindukanmu, tapi kau tidak terharu. Apa kau benar-benar telah menjadi Chand".

Asoka bangkit dengan marah. "Ya. Aku adalah Chand. Aku adalah Chand bagi musuh-musuh dari tanah airku. Tapi aku adalah Asoka untuk orang yang aku cintai. Dia adalah orang yang berbelas kasih dan menyayangi orang-orangnya. Aku tidak memiliki hak untuk menyakiti Kaurvaki, tapi aku sengaja menghindarinya. Aku tidak memiliki hak untuk memberikan rasa sakit kepadanya. jadi aku menjauhkannya dariku, bahkan setelah mengetahui kebenarannya. Aku ingin setiap orang yang mencintai dan memperdulikanku untuk pergi menjauh dariku. Termasuk dirimu".

Devi kaget. Asoka melanjutkan. "Kau juga harus menjauh dariku. Semuanya akan hancur jika aku membiarkan kalian mendekatiku. Aku telah memutuskan untuk menjauh dari beberapa jenis ikatan". Devi menentangnya. tapi Asoka bersikeras. "Setiap orang yang mendukungku, dan bersamaku telah melewati begitu banyak. Kau pun begitu. Kau kehilangan rumahmu. Adikku harus pergi jauh dari ayah dan rumahnya karena aku. Hidup ibuku sudah hancur. Dia harus berpisah dari suaminya selama bertahun-tahun. Dan ketika dia mendapatkan semuanya kembali, dia harus berpisah dari suaminya lagi.

Aku tahu bagaimana dia menghabiskan tahun-tahun itu. Begitu banyak orang yang mencoba untuk menolongku. dan kehilangan tempat tinggal mereka. Mereka bahkan tidak berpikir apakah aku melakukan atau memberikan sesuatu untuk mereka. Aku tidak memberikan mereka keadaan yang baik. tapi aku sedang sibuk melarikan diri. Aku ingin membantu mereka, tapi aku tidak melakukan apapun. Acharya Chanakya, Acharya Dev Vrat, dan adikku Drupad telah pergi jauh dariku. Hidupku penuh dengan rintangan. Aku telah memutuskan untuk maju sendirian di hidupku. Aku telah cukup kehilangan. tidak lagi. Aku tidak memiliki keberanian untuk kehilangan lagi sekarang. Aku tidak bisa mendorong ibuku jauh dari hidupku".

Dia melihat Kaurvaki. "Aku mendorong jauh orang yang aku bisa. Aku hanya memisahkan Kaurvaki dariku. Aku tidak ingin menempatkan hidupnya di dalam bahaya. Aku tidak ingin dia membayar mahal karena mencintaiku. Lihat apa yang telah terjadi". Devi beralasan. "Kaurvaki tidak akan bisa hidup tanpamu". Asoka juga beralasan. "Aku tidak akan membiarkan apapun terjadi kepada Kaurvaki selama aku masih hidup". Dia pergi.

Kaurvaki mengigau memanggil nama Asoka. Devi duduk di sampingnya. Kaurvaki menggerutu. "Dia mengenaliku. Dia mengatakan Kaurvaki". Devi mengangguk. Kaurvaki jatuh pingsan lagi. Devi menangis.

Charumitra datang ke ruangan Bindusara dan menutup pintunya dari dalam. Bindusara mengatakan. "Baguslah jika kau ada disini. Aku baru akan pergi ke menemuimu. Aku tidak merasa baik setelah apa yang terjadi di ruang sidang". Charumitra berpikir, "Aku mengerti semuanya. Kau tidak senang melihatku. Kehadiranku tidak membuatnya baik".Dia memijat kepalanya. Bindusara meminta dia untuk berbicara kepada Sushima. "Buat dia mengerti. Dia harus mengendalikan kemarahannya". Charumitra setuju untuk melakukannya. "Kau memenuhi keinginanku hari ini, pada hari Vat Savitri. Aku beruntung bersamamu malam ini. Mari lupakan semuanya".

Bindusara mencoba untuk mengatakan sesuatu tetapi dengan romantis, Charumitra menyandarkan dirinya dan menaruh tangannya di bibir Bindusara. Bindusara mendorongnya dan berdiri. "Maafkan aku". Charumitra terkejut.

Bindusara mengatakan. "Aku merasa sangat lelah". Charumitra berkata. "Aku tidak bodoh. Aku tidak bisa mengerti mengapa ada jarak ini. Apakah hanya aku istri yang tidak seperti seorang istri. Mengapa kau menjauh dariku. Mengapa kau merasa bahwa itu akan menjadi sebuah dosa. Aku tidak menghentikan, ataupun menolak apapun yang kau lakukan. Lalu kenapa. Itu bukan berarti aku menyerah pada semua harapan dan keinginanku. Apa yang kurang dariku sehingga kau tidak menghargaiku seperti ini".

Bindusara menyeka air matanya. "Kau tidak kurang apapun. Aku selalu melihatmu sebagai ibu dari anakku. Kita selalu berbicara tentang hal itu saja. Kita tidak pernah berbicara tentang diri kita sendiri". Charumitra bertanya. "Apakah itu adalah kesalahan ibu, bahwa dia berbicara dan mengkhawatirkan anaknya". Bindusara menyangkal. "Berikan aku beberapa waktu lagi". Dia menyeka air matanya. Charumitra memegang tangannya. Kemudian ia membentangkan tangannya untuk sebuah pelukan. tapi ia tidak mendapatkannya.

Asoka mengetuk pintu saat itu. Ia memanggil ibunya. Charumitra naik pitam dan membuka pintu "Kau dan ibumu membuatku tidak damai. Pergi ke ruangan ibumu jika kau ingin menemukan dia". Bindusara bertanya pada Charumitra. "Mengapa Asoka datang kesini pada jam ini". Charumitra menjawab, "Dia mencari ibunya". Bindusara merasakan kekhawatiran dalam suara Asoka. "Aku akan memeriksanya". Charumitra menyarankannya untuk beristirahat karena dia sedang tidak baik. Bindusara bingung dan memikirkan tentang Asoka.

Asoka datang ke ruangan ibunya. Dia membawanya untuk memeriksa Kaurvaki. "Dia sudah kehilangan banyak darah". Dalam keadaan tidak sadar, Kaurvaki meminta air. Devi memberinya air. Kaurvaki menyebut nama Asoka. Asoka dan Dharma datang saat itu.
Dharma memeriksanya, "Bagaimana ini terjadi". Devi berbohong. "Kaurvaki jatuh lemah karena puasanya. Dia tidak makan apapun. Dia jatuh dari tangga kuil". Dharma meragukan itu tapi Asoka mengatakan. "Kita tidak memiliki banyak waktu untuk ini".

Dharma menyuruh Asoka untuk mengambil beberapa ramuan herbal di ruangannya. Dia mencoba menyuapinya tapi sia-sia. Devi meminta Asoka untuk melakukannya. Asoka terharu saat melakukannya. Dia berjalan keluar dari ruangan. Asoka menyeka air matanya di koridor ."Kau akan baik-baik saja Kaurvaki. Tidak ada yang akan terjadi padamu. Orang yang membuatmu seprti ini akan dihukum dimana dia tidak akan pernah bisa mendapatkan hidupnya kembali". Asoka masuk dan bertanya pada ibunya. "Apa dia akan baik".

Dharma menjawab. "Aku melakukan setiap hal yang mungkin. Dia membutuhkan teman. Kau harus bersamanya". Dia pergi untuk mengambil lebih banyak ramuan herbal. Devi mengulanginya pada Asoka. "Bibi bilang, Kaurvaki memerlukan seorang teman. Kau adalah temannya". Asoka menolak. "Aku tidak bisa melakukannya". Devi menghadangnya "Mengapa". Asoka memintanya untuk melihat Kaurvaki. "Dia telah melalui begitu banyak rintangan saat berada di dekatku. Aku adalah kutukan".

Devi beralasan. "Setiap ibu menginginkan anak sepertimu. Apakah kau sebuah kutukan. Setiap ayah menginginkan anak sepertimu. Tanah air pun menginginkan anak sepertimu. Kau bukanlah sebuah kutukan tapi pria yang hebat. Kau melakukan banyak hal untuk melindunginya. Kau tidak menyadari bahwa hidupnya ada padamu. Dia tidak bisa hidup tanpamu. Dewa telah menyatukan hidupnya denganmu. Kau yang akan mengurusnya, bukan aku. Aku akan menunggu di luar". Asoka melihat Kaurvaki.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Sinopsis Ashoka Samrat Terbaru 13 Juli 2016 Episode 380"

Posting Komentar