Sinopsis Ashoka Samrat Terbaru 12 Juli 2016 Episode 379

Di ruang sidang Magada. Bindusara mengatakan, "Faktanya adalah sama. Tapi sekarang malah kau (Asoka) yang tampak seperti pelakunya. Apa kau memiliki bukti atau logika lain yang bisa membuktikan bahwa kau tidak bersalah". Asoka hanya diam. Dharma bertanya pada Bindusara, "Bagaimana bisa Anda berpikir jika Asoka akan jatuh serendah ini. Aku memiliki kepercayaan penuh padanya. Dia tidak bisa melakukannya". Acarya Radagupta mendukungnya. "Asoka tidak akan mungkin mengatakan kepada kita tentang pajak Gondna dan dia juga tidak akan membawa harta jika ia bekerja sama dengan Gondna".

Charumitra mengatakan, "Samrat. Anda selalu adil dan telah menilai fakta. Mengapa Anda tidak melakukan hal yang sama hari ini" . Dharma menambahkan, "Samrat juga telah mengabaikan hatinya sekali sebelum membuat keputusan. Dengarkan hatimu sekali". Bindusara akan membuat sebuah keputusan. Tapi Uttar memintanya untuk berhenti.


Kilas balik ditampilkan. Kaurvaki mengampuni hidupnya. "Aku tidak akan membunuhmu. Hanya katakan kebenaran di pengadilan bahwa Asoka mengikuti Sushima untuk menangkap Gondna. Dan kau yang berusaha membunuh Asoka. Ingat bahwa aku dan Asoka mengenalimu. Asoka tidak akan mengampunimu jika kau mencoba melarikan diri karena dia adalah Chand. Akan baik bagimu untuk menyerah, atau Asoka tidak akan mengampunimu, ataupun keluargamu". Kilas balik berakhir.

Siamak tegang melihat Uttar sementara orang lain bingung. Bindusara bertanya "Siapa kamu? Mengapa kamu disini". Sushima menggelengkan kepalanya pada Uttar. Asoka memperkenalkanya. "Dia adalah Uttar. Pendukung Gondna". Uttar mengangguk "Aku telah kalah sebelum mati. Aku dikalahkan Asoka. Aku bisa membohongi semua orang tapi tidak Asoka. Aku menerima kegagalanku di hadapan semua orang hari ini. Aku telah menyerah"


Bindusara menuntut untuk tahu siapa Gondna itu dan dimana dia. "Aku akan mengampuni hidupmu". Uttar tahu dengan baik bahwa Gondna tidak akan mengampuninya ataupun keluarganya jika ia mengatakan kebenaran. "Aku telah menyelamatkan diriku sendiri dari Asoka. Sekarang hanya ada satu cara untuk menyelamatkan keluargaku". Uttar mengaku "Akulah Gondna". Semua orang kaget dan kebingungan.

Uttar melanjutkan. "Aku memiliki dua identitas, (yaitu Uttar dan Gondna) di hadapan semua orang, sehingga orang takut terhadap Gondna. Aku mengatur uang sehingga tidak ada yang meragukanku. Aku tahu permainanku sekarang. Aku tidak tahan untuk dihukum". Uttar meminum sesuatu yang beracun sebelum orang lain dapat bertindak. Dia bernapas untuk yang terakhir kalinya di hadapan semua orang. Nayak memeriksa denyut nadinya. Dia menggeleng pada Bindusara. Asoka berpikir, "Ini mustahil. Seseorang yang kejam seperti Gondna tidak bisa mati, atau menyerah semudah ini".

Bindusara mengatakan, "Ini benar. Kita tahu dengan baik fakta bahwa seseorang yang sekarat tidak pernah berbohong. Dia ingin melakukan hal baik di saat-saat terakhir hidupnya. Kata-kata Uttar membuktikan bahwa Asoka tidak bekerja sama dengan Gondna, maupun mendukungnya. Dia melakukan itu semua untuk mencapai Gondna. Dia berhasil melakukannya. Asoka dan Sushima tidak mempercayai satu sama lain karena memang sudah ada celah diantara mereka. Sushima sudah dihina di hadapan semua orang. Aku telah kehilangan kepercayaanku pada Asoka lagi. Tapi semua berakhir dengan baik.

Sekali lagi aku memperingatkan kedua pangeran, datanglah kepadaku jika kalian memiliki beberapa masalah. Beritahu aku. Aku mengucapkan selamat kepada Asoka dan sekutunya karena telah mengakhiri pemerintahan Gondna dan anak buahnya. Dan untuk Sushima maupun Siamak, jangan meragukan saudaramu Asoka di masa depan. Sidang dibubarkan".

Acarya Radagupta bertanya, "Siapa Gondna jika senadainya bukan Uttar". Asoka tidak tahu, "Aku tidak melihat wajahnya. Aku hanya mendengar suaranya. Aku mengatakan itu berdasarkan fakta yang sama. Ini adalah sesuatu untuk berpikir bahwa orang yang telah menyembunyikan kebenarannya selama 10 tahun, dan mencoba mengumpulkan uang secara diam-diam, mengumumkan kebenarannya di pengadilan hanya seperti itu. Dia melarikan diri. Tidak perlu baginya untuk berhenti. tetapi dia kembali untuk membuktikan bahwa aku tidak bersalah. Dia membunuh dirinya sendiri. Tidak, ada sesuatu yang salah. Uttar datang ke pengadilan karena seseorang".

Acarya Radagupta bertanya, "Apa yang harus aku lakukan". Asoka memintanya untuk menjaga jasad Uttar dengan aman. "Segera akan terbukti bahwa Uttar bukanlah Gondna. Komplotan Gondna harus membayar mahal untuk ini. Seseorang pasti telah memaksanya untuk datang ke pengadilan. Seseorang ada disana ketika aku sedang bertarung melawan Sushima dan Uttar. Orang itu memanah mereka".Nayak tidak melihat siapapun.

Acarya Radagupta mengatakan, "Aku baru mengetahuinya. Mata-mataku juga tidak tahu mengenai itu". Devi mengatakan, "Aku tahu siapa yang menyelamatkan hidupmu". Dia membawanya bersama dia.

Asoka menanyakan Devi masalahnya. Devi mengatakan "Apa kau tahu siapa yang menyelamatkan hidupmu". Asoka bertanya tapi Devi diam. Dia membawa Asoka ke sebuah ruangan dimana Vaid ji (tabib) sedang mengobati luka Kaurvaki. Vaid ji memberitahu, "Dia telah kehilangan banyak darah. Tidak mungkin baginya untuk bertahan. Kami melakukan yang terbaik. Sisanya tergantung Dewa". Mereka semua pergi. Asoka terperangah.

Devi bertanya, "Apa kau dengar. Dia sekarat karena membahayakan hidupnya. Apa kau ingin tahu untuk siapa dia melakukannya. Dia melakukannya untukmu. Dia menyelamatkanmu dari Sushima dan Uttar. Dia adalah wanita bodoh yang mencintaimu. Dia mencintaimu melebihi hidupnya. Wanita pemberani dan bodoh ini memberikan kepentingannya kepadamu, dan hidupmu daripada dirinya sendiri. Dia melakukan hal yang sama hari ini. Hasilnya benar di hadapanmu. Sayangnya, kau tidak mengenali dia. Lihat mataku. Katakan padaku apa kau benar-benar tidak mengenalinya".

Asoka membatu. Devi bertanya lagi. "Apa kau tidak kenal siapa dia. Lihat dia. Dia adalah wanita yang telah menunggumu selama 10 tahun yang lalu. Dia belajar untuk melawan kegelapan, dengan harapan kau akan kembali dengan cahaya suatu hari. Dia adalah wanita yang berpindah ke setiap inci dunia, hanya untuk menemukanmu. Dia menjelajahi setiap tempat. Dia pergi ke Kumbh Mela juga karena kata orang disana tempat orang untuk bersatu.
Dia mendapatkan beberapa informasi tentangmu tapi kau tidak.

Kau mungkin tidak menyadari cintanya tapi Dewa menyadarinya. Dia adalah orang yang memberikan makanan kepada Vit dan ibumu, ketika kalian sedang kelaparan di hutan. Kau masih bilang bahwa kau tidak mengenalnya. Dia datang ke Ujjain untuk mencarimu. Tapi rumahmu sudah hangus. Orang lain pasti akan menyerah, tapi wanita ini mencari identitasmu bahkan di dalam abu. Dia memiliki kepercayaan bahwa kau tidak bisa mati.


Dia datang ke Rajgir. Dia malu ketika kau mendekatinya. Kau pergi di saat ia mendapat keberanian. Kau masih akan mengatakan jika kau tidak mengenalinya. Dia adalah orang yang berdiri di antara kau dan kematian sebagai perisaimu. Dia tidak ingin terpisah darimu setelah berjuang selama beberapa tahun. Namun dia pergi menjauh darimu karena kau yang meminta. Dia adalah orang yang melihat ayahnya menuangkan abu dirinya di hadapannya. Dia terluka tapi tidak menyerah hanya untukmu.

Dia memiliki keyakinan bahwa dia akan mendapatkanmu, bahkan setelah kehilangan segalanya. Kau menantangnya lagi untuk berpartisipasi di dalam kompetisi. Wanita yang kehilangan ayahnya. mencintaimu. haruskah membuktikan dirinya sendiri demi mendapatkanmu. Itu tidak akan mungkin untuk setiap orang tapi dia berpartisipasi. Dia dihina olehmu ketika dia datang. Aku akan bosan dengan penamaan itu tetapi rasa sakit yang telah ia tanggung tidak akan berakhir. Kau masih akan mengatakan bahwa kau tidak mengenal dia".

Asoka duduk berlinang air mata di sebelah Kaurwaki. Devi bertanya. "Siapa puteri yang menjelajahi setiap sudut untuk Asokanya. Siapa dia". Asoka mengatakan, "Kaurvaki". Devi terperangah dan diam. Asoka terlihat menyesal. "Kaurvakiku". Dia membuatnya bangun dan memeluknya, "Kaurvakiku".

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Sinopsis Ashoka Samrat Terbaru 12 Juli 2016 Episode 379"

Posting Komentar