Sinopsis Ashoka Samrat 31 Juli 2016. video chakravartin ashoka samrat episode 393 bisa dilihat di akhir sinopsis.
Helena melangkah keluar dari jalan tersembunyi. Semua orang tercengang. Helena juga kelihatan bingung. Asoka memintanya untuk hati-hati "Kau mungkin membutuhkan bantuan"
Di sisi lain. Siamak menunggu Helena. Wanita itu bertanya padanya tentang Rajmata tapi Siamak tidak tahu. Wanita itu mengatakan. "Dia berjalan di depanku". Kilas balik ditampilkan saat Wanita itu ingat pembicaraannya dengan Asoka. Asoka tidak ingin Siamak atau siapapun ragu bahwa wanita itu bersamanya.
"Aku akan berbicara menentangmu dimana Sushima akan mendukungmu. Raja akan meminta waktu untuk membuat keputusan. Kau akan menghabiskan waktu itu disini. Dan pada waktu itu, kau harus merayu Siamak". Wanita itu meyakinkan dia. "Tidak ada yang bisa lari dari kecantikanku". Kaurvaki mengatakan. "Kau mungkin menjebak Siamak tapi tidak Rajmata. Dia selalu ekstra hati-hati. Bagaimana kau akan memenangkan kepercayaannya".
Wanita itu menunjukkan surat yang ditulis oleh Helena untuk Raja Yunani. "Aku mendapatkannya". Mereka membaca surat. Asoka tersenyum. "Hebat. Saat Rajmata mempercayaimu, kau harus memaksa Siamak untuk menunggu di di akhir terowongan. Kau akan pergi bersama Rajmata, dan memberikan belati ini". Wanita itu bertanya apa guna belati itu.
Asoka memberitahu. "Untuk memenangkan kepercayaannya. Dia akan merasa terjamin. Kemudian dia akan setuju untuk berjalan di depanmu. Jika itu terjadi maka...". Helena berjalan di depan Wanita itu. Wanita itu memintanya untuk terus berjalan. "Siamak akan menunggumu di sisi lain terowongan". Helena mulai berjalan lagi. Wanita lainnya sudah siap menunggu disana. Dia mulai pergi ke arah Helena, sementara Wanita itu yang bersama Asoka pergi ke arah lain. Helena berhenti untuk beberapa saat dan kemudian pergi. Kilas balik berakhir.
Siamak berpikir. "Terowongan gelap. Pasti Asoka telah mengkhianati kita bagaimana pun caranya. Ada Sesuatu yang salah. Ayo kembali ke istana". Siamak pergi ke istana. Wanita itu menyeringai. "Tidak ada yang bisa menyelamatkan Helena, alias Gondna dari kematiannya".
Di ruang sidang. Asoka mengatakan, "Sepertinya kalian semua tidak bisa mengenalinya. Aku akan membantu kalian". Dja membuka tudung jubah Helena menggunakan belati.
Semua orang terkejut melihat Rajmata. Helena melihat semua orang tajam. Bindusara ingat permintaan terakhirnya sepuluh tahun yang lalu, dan kerangka yang mereka temukan kembali. "Itu berarti putraku benar. Aku membuat kesalahan dalam mengerti dia. Aku membuat kesalahan besar dengan tidak mempercayainya. Dia terus mengatakannya, tapi pengalamanku membuatku percaya bahwa putra Dharma ini berbohong. Dia mengatakan kemustahilan".
Helena bersumpah untuk membunuh Asoka dan memanggilnya putra pelayan. Bindusara memanggil namanya. yang membuat dia terkejut. Semua orang juga terkejut. Bindusara marah "Jangan lupa bahwa kau adalah penjahat dari Magada. Dharma adalah ratu dan Asoka adalah putra dari Magada. Tidak ada yang bisa menghina istri dan anakku di ruang sidangku".
Helena berkata. "Aku tidak akan pernah melupakan Asoka. Aku dihukum 10 tahun yang lalu hanya karena dia. Helena, yang membunuh Asoka. Dia (dirinya sendiri) telah dikalahkan oleh penemuan seorang anak yang berumur 14 tahun. Aku merencanakan kematianku untuk membunuh Asoka. Aku menggunakan obat yang menurunkan detak jantung. Aku tidak mati. Asoka mengetahui kebenaran (tentang pembunuh Acharya Chanakya). Dia berubah menjadi Chand. Aku berpura-pura mati dan berbohong padamu bahwa aku tidak mengatakan apapun kepada Asoka. Kau percaya pada ibu tirimu yang mengambil nafas terakhirnya. Kau tidak bisa percaya pada anak tercintamu".
Bindusara memikirkan hal yang sama. Helena melanjutkan. "Kau mengusir Asoka selama 10 tahun dari Magada. Dia dihukum dan tinggal dengan identitas baru. Aku pun mendapatkan identitas baru. Aku berubah menjadi Gondna. Tidak ada yang bisa menghentikanku. Aku menyebarkan teror tepat dibawah hidungmu. Aku membuat orang-orang membayar pajak Gondna dan menggunakan orang seperti Nirankush. Kau tidak menyadari itu semua. Kekuatanku, uangku, pasukanku bertambah begitu pesat. Dan jika itu bukan karena Asoka, aku pasti sudah duduk di atas tahta sekarang.
Asoka tidak salah dalam mengatakan sesuatu, tapi kau adalah pemimpin yang lemah. Tapi Asoka telah kembali. Secepat dia memasuki Patliputra ini, dia menghancurkan duniaku. Pertama dia merebut pemungut pajak yang membuat kekuasaanku lemah. Dia mengetahui nama anak buahku. Uttar dan Dakshin. Dia membunuh Dakshin dan mengambil hartaku. Dia tidak meninggalkan apapun untukku tapi dia belum puas. Dia memaksa Nirankush untuk mengatakan kebenaran.
Dia membuatnya bebas dari tahanan supaya dia bisa mengikutinya. Asoka pasti sudah menangkapku hari ini jika bukan karena Uttar. Dia sudah melihat kilasan dari Gondna. Dia tahu bahwa Gondna adalah wanita. Ketika Uttar mengakui bahwa dia adalah Gondna di ruang sidang, semua orang percaya kecuali Asoka. Asoka menggunakan rencanaku untuk menentangku. Dia menggantung jasad Uttar di jalan dan membakarnya. Itu mengakhiri ketakutan masyarakat pada Gondna.
Aku tidak memiliki uang ataupun orang-orang. Dia mencapai Virat. Dia mengetahui bahwa aku musuh hidup dari Nirankush. Aku tahu aku haus menghentikan dia dari mencapaiku. bagaimana pun caranya. Aku menggunakan prajurit Sushima untuk meledakkan semua garis keturuan Maurya. Tapi takdir selalu mendukungnya. Nayak mengorbankan hidupnya dan menghancurkan rencanaku".
Helena mengatakan, "Acharya Chanakya tidak salah meramalkan masa depannya. Masa depannya benar. Takdir telah memilih dia. Dia adalah orang yang beruntung. Semua hal yang aku lakukan untuk menghancurkannya, gagal. Aku berusaha menempatkannya di tanah sepanjang waktu. Tapi aku tidak menyadari bahwa ia adalah benih yang hanya akan tumbuh lebih tinggi dari sebelumnya. Aku harus mencapai Yunani dengan aman. Asoka mengalahkanku saat ini juga. Aku tidak tahu bagaimana".
Asoka mengatakan, "Aku tahu kau bersembunyi seperti tikus, dan akan berusaha untuk kabur juga seperti tikus. Aku sengaja menggali terowongan itu. tidak menempatkan prajurit di sana dan membiarkannya kosong. Aku mengumpanimu untuk mengambil jalan itu. Dan kau melakukannya. Kau melarikan diri seperti pengecut. Kau tidak tahu bahwa aku mengubah arah dan kau akhirnya sampai disini Rajmata Helena". Helena berpura-pura menangis. "Cukup. Aku lelah. Aku tidak bisa menahannya lagi. Bebaskan aku dari neraka ini".
Asoka bilang. "Harapanmu akan segera terkabul. Kau pasti akan dihukum karena menjadi pengkhianat terbesar Magada. Saat ini aku akan memastikan kematianmu tidak palsu tapi asli". Siamak sampai di depan ruang sidang. Dia kaget melihat Helena disana. "Aku tidak akan mengampuni Asoka. Aku harus melakukan sesuatu sebelum dia yang melakukan sesuatu".
Wanita itu meminta dia untuk tidak bertindak bodoh. "Helena hanya beban bagi kita. Kau akan kehilangan kesempatanmu untuk tahta".
Helena mengatakan. "Aku sangat tahu dengan baik bahwa nasibku tidak akan berubah jika aku mengatakan atau melakukan sesuatu. Kematianku pasti. Aku tidak memiliki kekuatan atau pun kemauan. Aku ingin mengatakan sesuatu sebelum mati". Dia mulai batuk. "Putra (Bindusara)".Bindusara menjadi emosional dan memanggilnya ibu. Dia pergi untuk melihat kesehatannya yang buruk. Helena mengeluarkan belatinya dan mengarahkan padanya. Semua orang sangat panik.
Siamak memegang tangannya yang mengejutkan Helena. Asoka memikirkan rencananya.
Kilas balik ditampilkan. Asoka memberitahu Wanita itu. "Helena pasti akan mencoba untuk membunuh Raja jika dia memiliki belati. Aku ingin Siamak memasuki ruangan saat itu dan membunuhnya. Kau harus memaksanya untuk melakukannya". Wanita itu mengatakan, "Helena pasti mati. Kau pun bisa melakukannya. Mengapa memberikan kesempatan ini bagi Siamak".Kaurvaki juga sependapat.
Asoka ingin Helena menyadari bagaimana rasanya ketika orang yang dia korbankan hidupnya mengkhianati dirinya. "Aku ingin dia merasakan apa yang telah dia lakukan padaku. Dunia harus tahu bahwa Yunani tidak mundur, bahkan jika mereka harus mengorbankan nyawa orang yang mereka cintai. Ini akan menjadi keadilan yang sempurna untuk kematian Guruku". Kilas balik berakhir.
Siamak ingat perkataan Wanita itu. "Tunjukkan kesetiaanmu dengan Membunuh Rajmata. Dia juga melakukan hal yang sama dengan membunuh Justin. Buat Bindusara percaya padamu. Kemudian kau hanya akan dikenal sebagai pengikut yang sama dari tahta". Siamak mengarahkan belati di leher Helena. Helena menangis. "Kau tidak bisa membunuhku. Aku adalah milikmu". Siamak menggorok lehernya. Semua orang terperangah.
Siamak melihat dia. "Apa yang aku lakukan. Dia melakukan banyak hal untukku. Dia membesarkanku layaknya seorang ibu setelah kematian ibuku. Dia mengajarkanku bagaimana caranya hidup dan melatihku. Dialah orang yang memperdulikanku. Dia adalah nenekku. Bagaimana bisa aku membunuh nenekku. Apa yang telah aku lakukan". Sushima berharap dia tidak mengatakan hal lain saat terguncang.
Bindusara membuatnya berdiri. "Kau hanya memiliki satu hubungan dengan pengkhianat, permusuhan. Kau melakukan hal yang benar. Dia pantas mendapatkannya. Sangat mudah melawan musuh tapi sangat sulit untuk melawan orang yang kau cintai. Kau tidak membiarkan pikiran apa pun datang ke dalam kepalamu saat menghukumnya. Kau lupa bahwa dia adalah nenek yang telah mengasuhmu seperti anaknya sendiri. Aku bangga padamu, nak. Kau telah mendukung kebenaran. Kau melakukan Raj-dharmamu. Ini adalah kualitas dari seorang raja yang baik.
Seorang pengkhianat mungkin telah membesarkanmu, tapi kau setia pada negaramu. Kau telah membuktikan, bahwa keadilan sebelum hubungan. Ini adalah tradisi kami. Katakan apa yang kau inginkan. Aku berjanji, hari ini kau akan mendapatkan apapun yang kau minta".
Siamak memikirkan perkataan Wanita itu. "Untuk membuat impian orang tuamu dan Helena tetap ada, kau harus membunuh Helena.
Ketika kau melakukan itu, Bindusara akan merasa bahwa kau telah membunuh seorang pengkhianat. Dia akan memberikanmu hadiah tapi dia akan berpikir kau tidak akan meminta apa-apa. Kau akan meminta itu saat ini bahwa tidak ada yang bisa memikirkannya".
Siamak meminta izin untuk pergi jauh dari Patliputra. "Aku juga telah berbicara kepadamu sebelumnya. Aku tidak merasakan rumah disini. Setelah apa yang aku lakukan, aku tidak akan suka tinggal disini. Itu mungkin benar tapi aku tidak akan bisa melupakan kerugianku. Aku tidak bisa melupakan ingatan. Akan menjadi sulit bagiku untuk tinggal disini. Izinkan aku untuk pergi ke Takshshila. Berkati aku agar aku bisa melayani tanah airku bahkan setelah jauh dari sini. Aku ingin menjadi penjaga (Prantpal) Takhshila".
Semua orang terlihat kaget. Sushima heran. "Mengapa Siamak ingin pergi dari sini". Asoka berbicara menentangnya. "Pasukan Yunani akan masuk ke negara kita tanpa kecemasan apapun. Orang bisa masuk ke dalam India dan Patliputra melewati Takshshila".
Bindusara mengatakan. "Apa yang kau katakan. Apa yang akan Siamak lakukan dengan Yunani. Dia tidak melakukan apapun dengan mereka". Asoka beralasan, "Ini adalah hubungan yang sangat dalam". Dharma meminta Asoka untuk berpikir sebelum mengatakan. "Itu mungkin menyakiti hati seseorang". Asoka berpikir tentang kebenaran Siamak, dan bagaimana ibunya menyarankan dia untuk melawan 10 tahun yang lalu. Dia mengatakan kepada Dharma, "Aku mengatakan untuk menyelamatkan kalian dari bahaya".
Dia berbalik ke Bindusara. "Rajmata tinggal disini selama 10 tahun. Dia menimbulkan rasa takut pada masyarakat sebagai Gondna. Aku tidak bisa mengerti bagaimana dia melakukan ini tanpa dukungan siapapun. Rajmata melakukan ini karena Siamak, Sushima, Mahamatya, dan Charumitra mendukungnya". Bindusara kesal melihatnya seperti Chand lagi "Hentikan". Siamak berpura-pura sakit hati. "Apa yang terjadi padamu. Aku tidak akan membunuh Rajmata jika aku mendukung Yunani".
Asoka mengatakan. "Dia juga mencintai putranya (Justin). tapi dia membunuhnya di hadapan kami semua untuk membuat kami percaya. Kau adalah pengikutnya. Kau mengikuti jalannya. Kau berpura-pura menjadi penyelamat disini". Siamak berkata. "Itulah kenapa aku tidak ingin disini. Aku ingin pergi jauh dari kemewahan, jauh dari rencana dan komplotan. Asoka memberikan makna yang sama sekali berbeda pada kata-kataku. Mungkin dia berencana sebelum melakukan sesuatu, tapi tidak semua orang berpikir sepertimu.
Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda. Pada waktunya, apa yang kita lihat, tidak ada dan apa yang tidak kita lihat, sebenarnya ada. Aku memintamu untuk tidak mengatakan begitu. Aku hanya berharap untuk melayani ibu pertiwiku. tidak ada yang lain". Asoka akan membalas ketika Bindusara mengatakan, "Cukup. Aku adalah Raja Magada. Aku juga memiliki pikiran untuk berpikir. Siamak adalah putraku.
Dia telah meminta itu atas jaminanku. Aku tidak perlu saran siapa pun. Aku telah memutuskan bahwa Siamak akan pergi ke Takshashila, setelah pernikahan Sushima dan Asoka. Dia akan menjadi penjaga Takshshila".
Asoka mulai pergi ketika Kaurvaki memintanya berhenti. Dia meminta maaf kepada Bindusara untuk kesalahannya. "Aku tidak bisa tetap diam melihat ketidak-adilan. Tidak ada yang berubah selama 10 tahun. Kebenarannya tidak dipercayai dan hari ini dia telah membuktikannya. Kita harus menyadari, dia tidak akan mengatakan itu tanpa alasan apapun. Hanya dia yang berbicara mengenai Gondna. Jika bukan karenanya, maka Helena akan berhasil dalam usahanya hari ini. Akan terjadi perang di sini sekarang. Dia telah membuktikannya berkali- kali.
Apa itu tidak cukup untuk membuktikan dirinya. Mengapa ia tidak dipercaya. Mengapa kita menanyainya setiap kali kita tahu bahwa, ia tidak akan mengatakan apa-apa tanpa alasan apapun. Siamak hanya melakukan sedikit akhir. tetapi orang yang merencanakan semuanya adalah Asoka. Kita seharusnya berterimakasih kepadanya. Ketika ia mengatakan bahwa ada lebih dari 1 orang disini maka.Tidak ada yang berubah dalam 10 tahun".
Bindusara memotongnya. "Kau benar. Tidak ada yang berubah dalam 10 tahun. Kau masih tidak sopan. Siapa yang memberimu hak untuk berbicara di ruang sidang, ketika kau sendiri menyembunyikan identitasmu. Kau sudah sering berbohong. Kau pikir aku akan membuatmu menikah dengan Asoka setelah semua ini". Dharma mencoba untuk mengatakan sesuatu tapi Bindusara tidak membiarkannya bicara. "Istri dari anakku akan menjadi ratu dari negara ini setelah menikah. Aku tidak bisa memberikan masa depan itu kepada anak dari musuh. Kaurvaki tidak pantas menjadi menantu keluarga ini". Kaurvaki, Dharma, Vit, Asoka, dan Devi terkejut.
Kaurvaki meminta maaf kepada Bindusara untuk pandangannya tentang dia. "Aku akan melakukan pertobatan untuk apa yang aku lakukan. Aku akan meninggalkan kompetisi dan istana ini segera". Bindusara menyangkal. "Kau tidak akan pergi kemana-mana. Kau akan tetap disini sampai akhir kompetisi. Kau akan melihat Asoka menjadi milik orang lain, tepat di depan matamu".
Asoka mengatakan, "Maafkan aku tapi". Bindusara mengumumkan. "Ini adalah keputusan terakhirku. Aku akan menentukan dengan siapa putraku akan menikah. Sampai saat itu aku tidak akan menyimpulkan apapun. tidak ada yang akan pergi ke mana pun atau bertemu siapa pun. Setiap orang akan menuju ke ruangan mereka dari sini. Aku juga tidak ingin siapa saja mendiskusikan apapun sekarang. Cukup perbedaan ini, tidak lagi".
Dia meminta Mahamatya untuk membuat persiapan ritual terajhir Helena. "Aku ingin melihat musuhku mati tepat di depan mataku saat ini". Siamak berpikir tentang semua kejadian di masa lalunya bersama Pitamahim (Helena). Dia melakukan penghormatan terakhir untuknya.
Bindusara menyalakan api untuk membakar mayat.
Dia memikirkan semua rencana Helena yang menentangnya sampai saat ini. Asoka berpikir, "Aku tidak akan duduk dengan damai sampai aku menghancurkan musuhku. Impian Bersatu India tidak akan sempurna sampai nanti. India dibuat sesuai dengan yang sudah direncanakan Guru. untuk masa depan yang baik dari masyarakat".
Lihat juga:
Episode sebelumnya : Sinopsis Ashoka Samrat 29 Juli 2016 Episode 392
Episode selanjutnya : Sinopsis Ashoka Samrat 1 agustus 2016 Episode 394
Video chakravartin ashoka samrat episode 31 Juli 2016
Belum ada tanggapan untuk "Sinopsis Ashoka Samrat Terbaru 31 Juli 2016 Episode 393 color TV"
Posting Komentar